Kamis, 05 Januari 2012

Hakiki yang Aneh

Ambillah aku Tuhan

Berfikir dalam relungan melodi
Ingin kembali namun tak sanggup berdiri
Sendiri menyepi . . .
Bersama keinginan yang hilang
Menjadikan satu aksi dalam kehidupan

Sungguh elok rintihan menerjang
Menyapu seluruh kenangan yang tertinggal
Di masa lampau nan tak tertuang
Keinginan dibatasi kesetiaan pada Tuhan
Mungkin sudah ditanda tangani Tuhan

Desahan nafas yang semakun hilang
Merangkul relungan,menghiasi suatu angan
Tuk singgah di pelabuhan yang tenang
Bersama insan terbungkus keshalihan

Tak penting batu nisan
Tak penting ukiran nama bersambut tanggal
Yang penting kita bergabung
Dalam kampung halaman Adam

Bercampur aroma kartun
Senangtiasa berbuat dosa namun tak terasa
Sudah cukup meminta maaf dineraka
Apa mungkin smua itu bisa

Apakah bumi memang tlah ternoda
Oleh ukiran orang munafik yang gila
Cukup sudah hati ini terperdaya
Oleh orang munafik dan Cinta

Sudah cukup ku berkelana
Mencari arti hidup sesungguhnya
Kiniku ingin kembali bersamaNya
Rindu menari diatas batasanNya
Mengganti seluruh pristiwa aneh didalamnya
Kini ku hilangkan kata itu
Dan ingin ku ganti dengan senyumanmu Ilah . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar