Terjerat dosa yang amat’
Tak kuat mendengar lagi melihat
Tangisan suci mutiara yang turun dari singgasananya
Menetes haru terkujur lesu
Ulangi dan terus ulangi,kenangan pahit itu
Menyilaukan mata,terperdaya dunia fana
Terkatung –katung dalam ombak
Tak kuat indra ,melihat nyiur menyapa
Tersadar hari tlah samapi waktunya
Ku bertaubat namun sudah terlamabat
Ku harap raga ini bersandar di pohon rindang
Berteduh dari silaunya 7 surya terpancar
Ku berjalan menuju tempat semua orang
Terlintas fikiran tuk bodohi Tuhan
Dalam benakku yang sungguh lucu
“Ku ini tidak beriman,karna tak ada yang mengajaku beriman!”
Tak semudah lidah ini bergoyang
Tak sangka mulut terkunci,
tangan dan kaki mulai bersuara lantang
Ku hanya dapat terdiam kesut
Tak sanggup ku menerima siksaan Tuhan
Ku ingin hidup sekali lagi Ya Rabbku
Tuh menanam benih kebaikan di Alam-Mu Tuhan
Jembatan panjang pun tersibakkan
Ujungnya tak terlihat oleh indra
miliyar ton batu bara terbakar dibawahnya
Itulah Sirot yang maha tak ternilai rasanya
Sungguh menyesal hati ini
Tak terfikir bahwa dunia miliki masa tersendiri
Yang berganti dan lebih abadi
Tuk di singgahi sampai Tuhan menghendaki
___________________________________________________
Semoga Cinta Tuhan yang hakiki kan abadi,
membantu kita di akhirat nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar