Sabtu, 10 Agustus 2013

Bambu Di Rumah Nenek

Saya lihat atapnya dari dulu tidak pernah berubah, tetap bambu dan sedikit berdebu.  Walau begitu saya tetap suka dengan nuansanya.  Bau alam yang jarang ditemui di rumah sendiri.  Itulah keanggunan rumah nenek.  Rumah seorang nenek yang saya kagumi dan menjadi panutan untuk menyusun hidup, lewat pengalamannya, lewat keuletannya, dan tetang kesederhanaannya.

Tidak banyak yang dilakukan di kampung halaman, hanya dua hari.  namun, tidak ada yang sia-sia walau hanya sedikit waktu yang tergunakan.  Disaat semua itu dilalui penuh dengan keseriusan, maka itu menjadi begitu berarti untuk tidak dilewatkan, walau hanya sekejap.

Walau pari (bakal beras) begitu banyak dan pastinya berat, tetapi tidak ada kekuatan yang melebihi kekuatan seorang nenek paruh baya pada saat menjemur, membalikan dan membungkus pari kedalam karung.  Sungguh luarbiasa.  Hari itu saya membantunya, walau tidak seberapa.

Kali ini, saya lihat nenek tengah termenung.  Entah apa yang  sedang beliau fikirkan.  Tentang makannya besok?  Ah tidak mungkin, Beliau tidak pernah seegois itu.  Mungkin tentang cucunya yang baru lahir ke dunia.  Yang beliau fikirkan ukan bagaimana memberikan yang terbaik untuk cucunya.  Namun mengenai bapak dari cucunya tadi, apakah akan meninggalkannya selepas mempunyai anak? apakah ditinggalkan ditengah kesendirian hidup, setelah ditinggal oleh kakek? Kalau pesen saya sih satu untuk nenek.  Tenang nek selama matahari masih terbit dari sebelah timur , maka kami akan selalu setia menghampiri walaupun ditengah kesibukan keduniawian.  Kami selalu ada.






Sabtu, 04 Mei 2013

Sesosok yang HAKIKI

merangakai permulaan dengan sebuah doa
yang terpatri direlung hati
melapisi kesendirian hidup di bumi
seolah rindu tancapkan cinta kepada Illahi

semua ini pasti berakhir
kepada episode cinta tanpa akhir
Dan kelak dirangkulNya dengan erat
sebagimana Ia ciptakan dengan cepat

tak mudah seorang diri mencintai
ia harus menemukan sesosok tanpa kekurangan
sesosok tanpa keraguan dan kebohongan
sesosok tanpa pilu dan kepalsuan

hanya dalam doa yang selalu terpanjatkan
hanya dalam angan dan dalam perjalannanya
diukirnya cinta hanya untuk dzat yang sangat dikenalnya
sangat dirindu dan dicintanya

Dia lah sang Rabbi
sang Illahi yang Maha mengetahui segala isi hati
segala keinginan dan kegelisahan hati
yang terpatri semenjak tak ada ruh dalam diri

hingga berdoa : "terimalah hati kotor ini ya Rabbi
bersihkanlah ketika bertemu dengan Mu
sehingga cinta dapat bersemi
bukan hanya kebahagian namun kehakikian."


Jumat, 11 Januari 2013

Permadani Hati

Surga impian tak luput dari ingatan
dengan pengabdian yang tumbuh karena niatan
memelosok keinginan yang paling dalam
Bertemu Alloh dengan cara yang benar

Permadani-permadani hati
indahnya selalu ada saat ditemui
melapis hati yang tengah damaikan diri
menyusun mimpi, mimpi tak bertepi

Ilah, aku ingin sekali lagi merangkai hidup dengan benar
dan tanpa ada kepalsuan
Menggapai Cinta-Mu yang tulus
tanpa melampaui batas
dan..
Menempati surga-Mu,di permadani hati
Yaa Rabbi