Minggu, 25 Desember 2011

Kehakikian Iman dalam Kebersihan

Kehakikian Iman dalam Kebersihan
Yudo Raharjo

Selalu dan selalu begitu . . .
kekotoran kau jadikan teman
Sinar Kehakikian hati pun
Kau tutup dengan tarian Sampah dan kebusukan
yang menyelimutimu hingga petang,
hingga tak ada Cahaya terang benderang

Kau jadikan . . .
Secimit menjadi beribu
Beribu menjadi Bergunung
Yang terus . . .
Tak terfikir meski hanya segelintir
Tak tertangani karna tak terfikir
Begitulah manusia setengah Iman

Beribu cara kau tempuh
Tuk hilangkan smua kehinaan,
yang bertumpuk diatas berlian
Berapa kali bumi ini kau gadaikan,
hanya tuk mimpi menggelar negeri,
disinggasan Tuhan yang Indah nan tenang . . .

Gunung,bukit akhirnya meringkuk,
lautan menutup dan menyusut
melihat malaikat turun,membawakan seruan indah azab Tuhan
Tuk dinikmati seluruh hati penuh kebusukan

Manusia pun bagai untaian kapas
Hilang melayang bersama panas
Hancur tenggelam di segitiga bermuda yang kelam,
yang penuh akan singgasan Syeitan
menungu engkau melakukan kerusakan

Apa,hati ini takkan bimbang?
Melihat semua perlakuan yang kau berikan
Tuk seluruh Alam yang menemani kehidupan
Cepatlah kau bergerak menuju awan!
Disana ribuan kenikmatan siap Tuhan berikan
Jangan kau rusak kembali kebaikan Tuhan,
yang kan diberikan tuk pribadi taat yang mengerti . . .
Seberapa indahnya Kehakikian Iman
dalam KEBERSIHAN . . .

Uraian makna pertemanan

Arti pertemanan hakiki
 Yudo Raharjo

terasa nyaman waktu terurai
habis oleh pertemanan suci
menyibakkan permadani,
hingga hilang rasa malu di hati
tuk jalani  pertemanan dua insan
yang terasa biasa dikala lampau
hingga terasa indah
sejuk dihati . . .

pertemanan indah terhalang jarak
membuat hati tak sabar melihat
tak peduli waktu yang diperlukan
tak peduli jarak dan usaha dilakukan
semua penat hilang melayang ,
turun bersama ribuan air hujan
tuk menyirami kebun indah dipegunungan

ingin rasanya waktu ini tak hilang
remuk,hancur,dan lenyap tuk slamanya
karna kisah ini blum usai
tuk dinikmati hingga hati ini terurai
oleh kata-kata indah di akhir episode,
yang cukup beruntai

mungkin smua ini kelewatan
kegilaan ini diungkap tanpa berlian
berlian yang trus kan bersinar
hinga tau akan artinya ketenangan
yang takan hilang
karna hati takan pudar
bersatu padu disurga indah nan tenang . . .

Maaf Fadly mungkin rada kagak nyambung . . .

Kebangkitan Hakiki

Kebangkitan Hakiki Islam yang Sejati 
Yudo Raharjo

langit luas biru membentang
menggapai udara, hampa akan sahutan
memberi makna tanpa lukisan
memberi tujuan yang takkan terlupakan

Setiap insan punya kekuatan
yang terhampar bagai gurun shara
hanya satu teriakan terdengar
yakni . . . .
faittoo diri membangun angan

mungkin bahasa adalah senjata
yang tercipta . . .
tuk kobarkan ruh dalam jiwa
memberi faittoo tuk  hancurkan kemurkaan dunia
yang membara didasar neraka

kesabaran lmembawa ketenangan jiwa
hingga  hati bernyanyi diatas tanduk dunia
yang melayang hingga ke ambang batas
membuka pagar emas indah tak ternilai rasa

mungkin mudah tuk menilai karya
namun sulit tuk menenun katanya
mungkin mudah tuk menanam tinta
namun sulit setitikpun mengambilnya
mungkin mudah seruka Islam tuk berjuang
namun sulit tuk  kesadaran makhluk
yang hilang akan impian

Baru  ini yang  saya berikan
secebrek kata yang mungkin tak terbaca
oleh mata . . .
namun mungkin ada hati yang menerima
tanamkan dalam hati
bahwa Islam itu ada
Islam itu berada dan
Islam itu bersahaja

Islam kan turun dari langit
laksana elang yang hendak
membentangkan sayap merangkul smua insan
yang haus akan kasih sayang
Dari Tuhan.

Minggu, 18 Desember 2011

Mujahid muda Pejuang Islam

Ilmu yang Hakiki
yudo raharjo

Kemilau bintang  . . .
Bertaburan laksana kristal mahal
Menjaga malam
Agar tetap bercahaya terang

Bersama malam
Kuhiasi smua dengn bintang
Kan bersinar  laksana kristal
Yakni sujud khusuk kepada Tuhan

Awan putih  . . .
Bertemankan cahaya keemasan
Kan tetap diam
Hingga angin membawanya pulang

Bersama siang
Kuhiasi smuanya dengan awan
Yang terbang dan bergelombang
Yakni dua buah salam
Yang terasa nyaman tuk diucapakan

Kilau petang. . .
Yang menanti fajar tenggelam
Laksana berenang menuju bulan
Terang benderang

Bersama kemilau mega
Yang menghendaki datangnya bulan . . .
Yang elok nan bersinar terang
Ku hiasi dengan Surat Cinta dari Tuhan
Yang Indah lagi berpedoman

Mungkin sedikit yang dapat kulakukan
di dunia fana ini . .
Yang penuh akan liku-liku kehidupan
Hingga terus ingin ku isi dengan Ilmu Islam
Yang hakiki lagi diterima oleh akal
Hingga akhirnya ku temukan tempat tuk bersandar
Yakni  bersama IRMA LUQMAN kan ku raih bintang-bintang
dan kusebarkan kepada smua makhluk ciptaan Tuhan

*tuk mujahid muda IRMA LUQMAN

Jumat, 16 Desember 2011

Cinta dalam Islam
Yudo Raharjo

Tak teringat berapa kali hati ini bersinggah
Namun tak satu patah kata pun terucap
Dalam batasan yang mengatur kehidupan
Walau terukir indah hingga fajar terbelah
Kupertahan kan perasaan tuk tetap bersama Tuhan

Tak terasa berapa kali hati ini ingin bicara
Mengenai Qolbu yang tersirat oleh nyawa
Kepada  sesosok sanubari,
yang terus memancarkan pesonanya
Hingga henti sejenak hati ini
Menahan rasa Indah dalam hati

Bersama Nya kucoba menahan semua ini
Dari godaan hawa nafsu yang  ada di hati
Yang terus diingatkan oleh Sang Illahi
Kucoba mempertahankan semua ini
Hingga datang waktu terindah
Tuk keluarkan unek-unek Qolbu ini

Hati . . .memang teman tuk termenung
Hati memang tempat molekul cinta tercipta
Hati pun indah bila diisi oleh cinta
Cinta dari Allah tuk cintai insan lainnya

Cinta yang indah . . .
Namun tersimpan dalam dan terpendam
Tak kan terungkap
Hingga Ijab Qobul terkuak dan terucap

Sungguh Indahnya Cinta dalam Islam


*Dipersembahkan tuk Insan yang tegar menanti saat diberi Cinta yang hakiki di Dunia dari Allah tuk cintai Insan lainnya

Minggu, 04 Desember 2011

Cinta yang hakiki


Cinta yang hakiki
(Yudo Raharjo)

Tak sebatas puisi yang kubuat
Tuk hilangkan kepedihan yang ada
Namu kurasa ku tak akan terjegal
Karna semua takdir tuhan tukku buktikan

Dahulu,tak sekedar keputusasaan kurasa
Tak sekedar penderitaan kuterima
Kini kau tinggalkanku demi keindahan  maya
Yang tak sepatutnya kau inginkan jua

Namun sudahlah!
Kau telah memilih pilihan yang ada
Tanpa memikirkan perasaan ku juga
Masih ada Tuhan yang menjadi pelita dunia

Mungkin ini semua realita anak muda
Yang haus akan nafsu dunia
Dan keindahan yang sementara
Yang kadangkala menyakiti semuanya

Tak terasa waktu terus berputar
Membuat gerakanya indah dan berpedoman
Seperti  gerakan harmonik sederhana
Yang ditunjukan Tuhan tuk semua ciptaannya,

yang mengerti . . .
Akan arti cinta yang sesungguhnya
Karna tak ada cinta abadi tuk seseorang
Yang ada hanya cinta hakiki terhadap pencipta  alam dunia